Archive | June, 2012

UANG, BANK, PENCIPTAAN UANG

12 Jun

<Rangkuman dari wikipedia dengan bahasa sendiri>

Uang bukan berarti kertas segi panjang yang ada nilai nominalnya atau koin yang ada nominalnya seperti yang orang lain katakana pada umumnya, namun definisi sebenarnya dari uang adalah “alat tukar”. Benda apapun yang bisa dijadikan sebagai alat tukar dinamakan uang. Kemudian untuk apa uang tersebut ada ? sebagai alat tukar adalah fungsi paling umum dari uang itu sendiri, sehingga memudahkan untuk bertransaksi dan efisien. Sebagai alat tukar juga fungsi lain dari uang, dan banyak lagi manfaatnya.

Dalam kehidupan ekonomi modern uang dikemas dalam bentuk yang dapat disimpan pada mesin elektronik, dan setiap lembarnya mempunyai nominal untuk membedakan grade masing – masing uang itu sendiri. Fungsi dari nominal tersebut untuk lebih efisien, karena dalam transaksi yang tinggi nilainya jika uang tidak ada nominalnya maka kita akan bertransaksi dengan memberikan berlembar – lembar uang sesuai dengan nilai dari barang tersebut, bayangkan jika 1 lembar pangkas rata sebesar 1000 (misalnya) kemudian seseorang melakukan transaksi yang bernilai 1 juta misalnya, jika semua lembar nilainya 1000 maka orang tersebut harus menyerahkan 1000 lembar uang. Beda ceritanya jika ada nominalnya, missal ada yang 1lembarnya bernilai 100.000 maka untuk menyelesaikan transaksi yang nilainya satu juta hanya perlu mengeluarkan 10 lembar uang dengan nilai seratus ribu.

Fungsi lain adalah untuk mengukur kemakmuran masing – masing orang, karena semakin banyak uang yang mereka miliki maka semain banyak pula barang / jasa yang dapat beli guna mencukupi kebutuhannya. Uang juga efisien untuk dibawa kemana – mana karena ukurannya yang kecil dan dapat dilipat sesuai kebutuhan kita.

Jenis uang dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

  • Uang Kartal

Alat tukar yang resmi dan selalu dipakai dalam transaksi sehari hari, yang menciptakan uang kartal di Indonesia adalah Bank Indonesia. Contohnya uang kertas dan logam.

  • Uang Giral

Bentuk lain dari uang kartal yang nilainya sesuai dengan yang ditulis oleh yang bersangkutan, uang giral diciptakan oleh bank umum selain bank Indonesia. Contohnya adalah giro, cek, dll.

Bank itu apa ? arti kasar dari bank adalah tempat penyimpanan uang. Namun arti resminya adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan yang memiliki kewenangan menyimpan, meminjamkan, menukar uang. Bank dibedakan menjadi 2 yaitu :

  • Bank Central : Bank Indonesia
  • Bank Umum : Bank umum lainnya

Kemudian bagaimana uang tersebut di ciptakan ? apakah semua orang dapat menciptakan uang ? Pada umumnya setiap Negara memiliki bank resmi yang berfungsi untuk menciptakan uang(bank Indonesia contohnya), dan hanya bank tersebut yang bisa menciptakan, bank lain hanya berfungsi menyalurkan dan menyimpan uang. Mengapa demikian ? agar peredaran uang dalam Negara tersebut dapat dikendalikan sesuai dengan kondisi normalnya.

Dalam pentiptaan uang itu sendiri terdapat 3 cara, yaitu :

  • Mencetak mata uang kertas dan logam
  • Pengadaan utang dan pinjaman
  • Beragam kebijakan pemerintah (pelonggaran kuantitatif)

Mengatur produksi, pengeluaran, dan penarikan uang biasa disebut sebagai kebijakan moneter. Tujuan dari kebijakan tersebut sebenarnya adalah untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilitas ekonomi  yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestbilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang.

Kebijakan moneter dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

  • Kebijakan Moneter Ekspansif

Kebijakan ini hanya untuk menambahkan jumlah uang edar.

  • Kebijakan Moneter Kontraktif

Kebijakan ini hanya untuk mengurangi jumlah uang edar.

Dengan adanya ketiga elemen diatas diharapkan kegiatan transaksi dapat berjalan lancer dari fungsi uang sampai pada peredaran uang dan mengendalikannya.

Analisis Pendapatan Nasional untuk Perekonomian tertutup Sederhana dan pertumbuhan Ekonomi

12 Jun

<rangkuman yang dikutip dari sumber dengan bahasa sendiri>

Pendapatan nasional untuk perekonomian tertutup sederhana dua sektor adalah  produk nasional neto – pajak tak langsung – subsidi. Pendapatan ini merupakan penjumlahan dari upah / gaji, pendapat pribadi eksternal, keuntungan perusahaan, pendapatan bunga selisih, pendapatan sewa.

Model analisis dengan variable investasi dan tabungan adalah pengeluaran untuk kegiatan produksi + komponen barang modal, tujuan adanya anaisi model ini adalah untuk mendapatkan keuntungan di kemudian hari.

Aspek – aspek analisis pemerintahan adalah sbb :

  • Semua yang berhubungan dengan defisit / surplus anggaran dan sumber – sumber pembiayaan
  • Dampak operasi keuangan pemerintah terhadap kegiatan sector riil.
  • Ekspansi bersih pada jumlah uang yang beredar.
  • Valuta asing yang terjadi terhadap aliran devisa masuk bersih.

Inflasi atau dalam pengertiannya adalah kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung secara terus menerus. Di dalamnya terdapat jenis – jenis inflasi, yaitu :

  • Inflasi Tarikan permintaan
  • Inflasi desakan biaya
  • Inflasi pengaruh impor

Baik buruknya Negara dapat di ukur dari tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu Negara, karena Negara yang baik adalah Negara yang mengalami inflasi bekisar 2 – 4 % per tahun. Inflasi yang tinggi adalah bekisar 7-10 %. Menurut suaramerdeka.com pada tahun 2011 indonesia mencapai prestasi yang mengesankan, yaitu menjadi Negara terendah inflasinya se-Asia Pasifik, yakni 3,79%.

Inflasi erat kaitannya dengan tingkat pengangguran, sehingga Phillips berargumen bahwa “jika inflasi tinggi maka tingkat pengangguran rendah”. Tingkat pengangguran yang tinggi terjadi karena tidak seimbangnya antara tenaga kerja dengan lapangan kerjaan, dimana lapangan kerjaan tidak bisa menampung keberadaan tenaga kerja yang begitu tinggi.

Mengapa tingkat pengangguran disangkut pautkan dengan tingkat inflasi ? iliustrasinya adalah sbb:

Jika inflasi dalam suatu Negara tinggi, harga barang tinggi dan permintaan akan barang tersebut juga tinggi, jika demikian maka tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang produksi tersebut akan meningkat seiring dengan kebutuhan akan barang yang tinggi. Oleh karena itulah pengangguran akan berkurang. Namun pendekatan tersebut tidak berlaku jika di terapkan pada Indonesia, karena tingginya inflasi yang terjadi pada tahun 1980 dan 2005 tidak berpengaruh terhadap tingkat pengangguran ketika itu, jumlah pengangguran tidak signifikan berkurang, normal – normal saja seperti tidak terjadi inflasi. Normal dalam artian tingkat pengangguran di Indonesia tetap besar.

 

sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/analisis-pendapatan-nasional…ekonomi/

PENDAPATAN NASIONAL

12 Jun

<Rangkuman dari http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional dengan menggunakan bahasa sendiri>

Pendapatan nasional yang dimaksud adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu Negara dari penyerahan faktor – faktor produksi dalam periode satu tahun (kutip:wikipedia). Untuk lebih detailnya, berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional :

  • Produk Domestik Bruto (GDP)

Semua pendapatan yang dihasilkan dari suatu Negara dalam satu tahun, termasuk untuk orang asing yang bekerja di dalam Negara tersebut.

  • Produk Nasional Bruto (GNP)

Untuk yang ini adalah kebalikan dari GDP, yaitu semua penghasilan dari suatu Negara yang meliputi tenaga kerja Negara itu sendiri, termasuk dalam tenaga kerja yang bekerja di luar negeri, tidak termasuk dalam tenaga kerja asing yang bekerja di Negara tersebut.

  • Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan yang terhitung menurut jumah balas jasa oleh diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Didalamnya terasuk pajak tidak langsung (pengalihan pajak seperti hadiah).

  • Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan yang diterima oleh masing – masing masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh masyarakat tanpa melakukan kegiatan apapun (pensiunan,dll).

  • Pendapatan yang siap Dibelanjakan (DI)

Adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang atau jasa konsumsi. Biaya yang digunakan berasal dari PI dikurangi dengan pajak langsung (pajak yang tidak dapat dialihkan, seperti pajak pendapatan).

Pendapatan dari suatu Negara dapat dihitung dengan cara pendekatan – pendekatan, yaitu :

  • Pendekatan Pendapatan

Menjumlahkan semua pendapatan masyarakat dari Negara tersebut, semua pendapatan ini meliputi upah, bunga, sewa, laba, dll.

  • Pendekatan Produksi

Menjumlahkan semua niai produk tanpa kecuali, produk yang dimaksud sangat bermacam – macam, contohnya produk dalam bidang industry, agraris, jasa, niaga dll. Perhitungan ini biasanya pertahun.

  • Pendekatan Pengeluaran

Menjumlahkan semua kegiatan pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi (rumahtangga, pemerintah, investasi, dan selisih dari nilai eksport dan nilai import)

Jika di simbolkan menjadi rumus, pertumbuhan ekonomi mempunyai rumus sbb :

g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%

Mengapa diperlukan rumus pertumbuhan ekonomi atau pendapatan suatu Negara ? ada banyak manfaatnya, diantaranya adalah rumus atau pendekatan – pendekatan metode akan menghasilkan suatu laporan yang banyak fungsinya, yaitu untuk mengukur tingkat kemakmuran masyarakat dalam Negara tersebut, untuk melihat sector mana yang berperan besar dalam pendapatan nasional yang harusnya di pertahankan, dan sebaliknya yaitu untuk melihat sector yang kurang berpotensi sebagai faktor pendapatan nasional untuk kemudian dicari penyebabnya dan memberikan solusi agar pada tahun berikutnya bisa meningkat. Dan masih banyak lagi manfaat dari perhitungan pendapatan nasional yang tentunya bertujuan untuk memajukan Negara tersebut.

 

STRUKTUR PASAR

12 Jun

<Rangkuman dari http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_pasar dengan bahasa sendiri>

Struktur pasar adalah penggolongan pasar berdasarkan strukturnya, sehingga dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

  • Pasar Persaingan Sempurna

Suatu pasar yang dikunjungi oleh banyak konsumen yang di dalamnya menjual barang yang bersifat homogen. Mengenai harga dari masing – masing barang juga tergantung pada hasil penawaran dan permintaan antara penjual dan pembeli, sehingga pasar ini tidak akan mempengaruhi harga karena bersifat penerima harga saja. Secara barang bersifat homogen maksutnya adalah tidak dapat dibedakan, karena barang terlihat identik dan pembeli tidak bisa membedakan barang tersebut berasar dari produsen A, B atau C. oleh karena itu pasar ini juga tidak terpengaruh dari iklan – iklan dari berbagai produk.

  • Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Dalam persaingan pasar ini dibedakan menjadi beberapa bagian lebih spesifik lagi, yaitu :

  • Pasar Monopoli

Di dalam pasar ini hanya terdapat satu penjual sehingga bebas memasang harga, dan karena itulah pasar ini di sebut monopolis. Penjual dapat dengan leluasa menambah atau mengurangi harga suatu barang. Biasanya tergantung dengan hasil produksinya, apabila hasil produksi sangat sedikit maka harga akan melangit, begitu pula sebaliknya. Akibatnya juga para konsumen akan menunda atau bahkan tidak akan membeli barang tersebut, oleh karena itulah para penjual tidak akan memasang harga terlalu tinggi.

Berikut adalah beberapa monopoli yang dilarang :

  1. Monopoli by Law
  2. Monopoli by Nature
  3. Monopoli by Lisence
  • Pasar Oligopoli

Pasar yang didalamnya terdapat suatu penawaran terhadap suatu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan, biasanya lebih dari 2 perusahaan tetapi kurang dari 10 perusahaan. Dalam pasar ini, kegiatan marketing meliputi pemasangan iklan, diskon, promosi, dll memegang fungsi primer, maksutnya adalah dari cara ini perusahaan yang termasuk di dalamnya mendapatkan keuntungan, bagi perusahaan yang hanya diam saja jangan berharap mendapatkan konsumen, karena tidak akan dikenal oleh konsumen. Struktur pasar ini  terbentuk dari pada industry – industry yang memiliki capital yang tinggi seperti industry semen, dll.

  • Pasar DuoPoli

Di dalam pasar ini sebenarnya hampir sama dengan oligopoly, yang membedakan adalah adanya 2 penawar, kalau oligopoly hanya ada 1 penawar saja.

  • Pasar Persaingan monopolistic

Bentuk pasar yang didalamnya terdapat banyak produsen yang menghasilkan banyak barang yang sejenis tetapi memiliki perbedaan pada kenyaataannya dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar ini tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki perbedaann aspek, contohnya adalah : shampoo, sabun mandi, pasta gigi dan lain – lain. Kelebihannya adalah produsen berpacu – pacu untuk berkreasi dalam menghasilkan barang produksi. Namun karena itu pula sehingga terbuka persaingan yang begitu ketat, sehingga terjualnya suatu barang produksi dikarenakan banyak faktor.

  • Pasar Monopsoni

Dalam kegiatan sehari – hari dari pasar ini, penerima pasokan atau pembeli hanya terdapat 1 pembeli atau bisa dikaatakan pembeli tunggal. Biasa terjadi pada daerah perkebunan, peternakan, dll. Terjadinya tawar menawar bagi petani adalah nonsen, sehingga tingkat kesejahteraan petani bisa berpengaruh.

  • Pasar Oligopsoni
    Pasar yang didalamnya terdapat dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang atau jasa dalam suatu pasar komonditas

ONGKOS DAN PENERIMAAN

12 Jun

< rangkuman dengan bahasa sendiri setelah membaca referensi(sumber telah terlampir di bawah) >

Secara umum ongkos dapat diartikan biaya, jika kita sudah menyebut “ongkos produksi”, maka bisa diartikan sebagai “semua pengeluaran yang dilakukan oleh produsen untuk untuk memperoleh hasil produksi”. Kita bisa bedakan ongkos menjadi 3 bagian, yaitu :

  • Total Fixed Cost

Biaya yang sifatnya tetap, dan tidak di pengaruhi oleh faktor faktor lain seperti sewa gedung, dll.

  • Total Variable Cost

Biaya yang berubah – rubah sesuai dengan faktor – faktor yang dibutuhkan, seperti tenaga kerja, dll.

  • Total Cost

Adalah penjumlahan rata – rata biaya tetap dengan rata – rata biaya yang berubah.

Ketiga di atas adalah macam – macam daripada ongkos, kemudian jika untuk “ongkos produksi” kita bisa membedakannya menjadi 2 bagian, yaitu :

  • Ongkos Produksi Jangka Pendek

Ongkos dalam bagian ini meliputi semua biaya produksi yang di keluarkan dalam waktu dekat, misalnya sewa gedung, biaya untuk bahan baku, biaya untuk peralatan mesin, biaya tenaga kerja, dll. Jadi dapat di simpulkan bahwa di dalam bagian ini sudah termasuk ongkos tetap maupun ongkos bergerak.

  • Ongkos Produksi Jangka Panjang

Dalam bagian ini, yang di maksud ongkos produksi jangka panjang adalah semua biaya yang nantinya akan di keluarkan untuk keperluan memajukan produksi. Jadi biaya yang ada di dalam sini semua bersifat variable atau bergerak.

Setelah Ongkos sudah kita bahas, setelah itu adalah penerimaan (Revenue), dimana secara umum penerimaan adalah pemasukan. Jika kita sudah bicara “penerimaan produksi”, maka bisa kita simpulan bahwa penerimaan produksi adalah semua hasil migrasi yang telah terjual dikurangi ongkos produksi baik ongkos bergerak maupun tetap.

Penerimaan dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu :

  • Total Penerimaan  (Total Revenue)

Semua penerimaan dari hasil penjualan.

  • Total Penerimaan Rata – Rata (Average Total Revenue)

Lebih spesifik lagi sampai pada masing – masing produk. Jadi pengertiannya adalah rata – rata dari penjualan produk yang dapat kita ketahui nilainya dari total penjualan dibagi dengan jenis – jenis produk yang sudah terjual.

  • Penerimaan Marginal (Marginal Revenue)

Penambahan penerimaan yang bersifat total penerimaan atas penambahan satu unit output.

Kemudian bagaimana kita mengetahui apakah kita sudah mencapai keuntungan maksimum dari apa yang sudah kita produksi serta yang sudah terjual di pasaran ? okeh ..! kita bisa mengukurnya dengan cara :

  • Dengan cara pendekatan total, atau bisa di jabarkan dengan melakukan pencarian atas selisih dari total Cost dengan total revenue (penerimaan total).
  • Pendekatan marginal atau sebuah kesimpulan yang menyatakan bahwa penerimaan marginal = biaya marginal
  • Pendekatan Rata – Rata

Dengan adanya pembahasan di atas semoga semakin mengerti mengenai amount atau uang yang berkutat didalam kegiatan produksi.

Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/ongkos-dan-penerimaan-2/

PERILAKU PRODUSEN

11 Jun

<rangkuman dari sumber (terlampir di bagian bawah) dengan bahasa sendiri>

Teori Produksi selalu berebicara mengenai tingkat produksi dengan adanya faktor – faktor produksi dan hasil penjualan outputnya. Berapa output produksi dan berapa kombinasi faktor produksi adalah dua hal yang familiar dibicarakan oleh para produsen sebelum melakukan kegiatan produksi. Mengapa kedua hal tersebut harus dibicarakan sebelum melakukan kegiatan produksi ? karena kedua hal tersebut berkaitan erat dengan daerah pemasaran yang akan dituju dengan pencapaian keuntungan yang maksimal sebagai pengiringnya.

Dalam kegiatan produksinya pun, teori produksi selalu memegang teguh hokum yang berbunyi “The Law Diminishing Returns (hukum kenaikan hasill berkurang)”. Penjabarannya adalah apabila pengguna satu macam imput ditambah sedang input – input yang lain tetap, maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus menerus ditambahkan.

Di dalam The Law Diminishing Returns terdapat 3 tahap, yaitu :

  • Produksi total dengan increasing returns
  • Produksi total dengan decreasing returns
  • Produksi total yang semakin menurun

Dalam kegiatan produksinya, efisien dapat dikatakan efisien ketika hasil dari pemakaian faktor produksi mencapai keuntungan yang maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi optimal didalamnya terdapat rasio harga dan input – output yang harus dipertimbangkan. Secara matematis dapat dituliskan dalam rumus :

P = py*Y-pxX

Keterangan :

P             = Keuntungan

Y              = Jumlah produk

Py           = Harga Produk

X             = Faktor produksi

Px           = Harga faktor produksi

 

Semua produsen menginginkan keuntungan yang maksimu, salah satunya dengan meminimalkan kombinasi input tetapi menghasilkan produk yang berkualitas dan berkuantitas. Menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah dapat kita sebut sebagai least cost combination. Manfaat dalam pemilihan kombinasi tersebut adalah produsen dapat menghemat biaya dalam menghasilkan barang produksi. Namun dalam pengurangan kombinasi tersebut tidak boleh sampai menurunkan kualitas dan kuantitas. Karena jika itu terjadi maka tidak dapat disebut sebagai least cost combination. Untuk para produsen, harus hati – hati dalam penerapan leas cost combination, karena jika salah perhitungan akan berdampak pada hasil produksi dan akibatnya konsumen tidak akan memakai produk tersebut.

 

sumber :

PERILAKU KONSUMEN

6 Jun

<rangkuman dari kedua sumber (terlampir di bagian bawah)>

Menurut Wikipedia arti dari perilaku konsumen adalah “proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

Dari pernyataan di atas dapat kita tarik sebuah kesimpulan yang ringan sehingga menjadi kesimpulan seperti berikut : “Perilaku konsumen akan terjadi ketika konsumen tersebut sadar akan kebutuhan, konsumen dengan sendirinya akan mencari, memilih, menawar untuk memenuhi kebutuhannya”. Mengenai besar kecilnya atau mudah tidaknya proses pengambilan barang biasanya konsumen akan melihat harga dari barang yang di inginkan tersebut, jika harga kecil maka konsumen tidak akan berpikir terlalu lama untuk mengambil barang kebtuhan tersebut, dan sebagainya.

Menurut referensi dari ocw.gunadarma, pendekatan perilaku konsumen dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

  • Kardinal

Pengukuran kepuasaan konsumen pada pendekatan ini lebih mengarah pada kepuasaan yang dapat diukur dengan uang atau satuan nilai lainnya. Setiap ada tambahan 1 unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh oleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Kesimpulannya semakin banyak barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen akan mengalami equilibrium atau mencapai kepuasan maksimum jika membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang.

Tingkat kepuasan terdiri dari 2 konsep, yaitu :

  1. Kepuasan Total (Total Utility) à kepuasan menyeluruh yang diterima oleh konsumen tersbut dari barang atau jasa yang di konsumsinya.
  2. Kepuaasan Tambahan(Marginal Utility) à perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang di konsumsi. Asumsi dari pendekatan ini adalah:
  • Konsumen Rasional à kepuasan sesuai batasan pendapatannya.
  • Hukum Dimising Marginal à kepuasan marginal akan menurun jika barang / jasa di konsumsi secara terus menerus.
  • Pendapatan tetap à harus memiliki pendapatan yang tetap guna menghadapi melonjaknya barang / jasa yang dibutuhkannya.
  • Uang sebagai ukuran tingkat kepuasan konsumen.

 

  • Ordinal

Pengukuran yang tidak dapat diukur dengan satuan nilai, cukup diketahui dan konsumen mampu mebuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang di pakai adalah indifference curve,  yaitu kurva yang menunjukkan 2 macam barang konsumsi yang memeberikan tingkat kepuasan yang sama, dengan asumsi :

  • Konsumen rasional artinya kepuasan sesuai batasan pendapatannya.
  • Konsumen harus mempunyai uang untuk memenuhi kebutuhannya.
  • Harus usaha maksimum untuk memenuhi kebutuhannya.

Konsep Elastisitas adalah membandingkan perubahan proporsional dari satu variable dengan perubahan variable lainnya atau bisa juga di artikan sebagai seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.

Konsep ini bertujuan untuk meramalkan apa yang akan barang / jasa naikkan, yaitu dari faktor permintaan konsumen, karena dari situ baru kelihatan minat konsumen atas barang / jasa yang akan dinaikkan.

Hal – hal yang mempengaruhi elastisitas permintaan :

  • Tingkat kemudahan barang yang akan digantikan dengan barang lain
  • Besar proporsional pendapatan
  • Jangka waktu analisa
  • Jenis barang

 

Elastisitas ada 2, yaitu :

  1. Elastisitas Penawaran

Untuk mengukur besarnya prosentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan akibat adanya perubahan jumlah barang yang ditawarkan akibat adanya perubahan harga barang yang bersangkutan.

 

  1. Elastisitas Silang

Untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitanya dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat berupa barang subtitusi

  1. Elastisitas Pendapatan

Untuk mengukur perubahan jumlah barang yang diminta akibat dari adanya perubahan pendapatan.

 

 

Sumber :

 

 

PENAWARAN DAN PERMINTAAN

5 Jun

Menggambarkan atas hubungan – hubungan di pasar antara calon pembeli dan penjual saat bertransaksi. Hal ini berfungsi untuk menentukan harga terjualnya barang yang akan ditransaksikan. Penentuan harga tersebut juga berfungsi untuk mengetahui tingkat nilai dan kuantitas barang itu sendiri di pasaran sehingga menimbulkan suatu keseimbangan ekonomi.

  • Pengertian Penawaran

Adalah jumlah barang yang ditawar pada suatu lingungan, tingkat harga, golongan tertentu. Hukum penawaran berbunyi “semakin tinggi harga suatu barang, maka akan semakin tinggi pula jumlah yang akan di tawarkan oleh penjual, dan sebaliknya”.

Kurva penawaran :

  • Pengertian Permintaan

Jumlah barang atau jasa yang diminta pada suatu lingkungan, tingkat harga, golongan tertentu.

  1. Harga Barang (Px)
  2. Harga Barang Lain (Py)
  3. Pendapatan Konsumen (Inc)
  4. Cinta Rasa (T)
  5. Iklim (S)
  6. Jumlah Penduduk (Pop)
  7. Ramalan masa depan (F)

Dari faktor faktor di atas, kita dapat memperoleh persamaan sebagai berikut :

(Qd = F.(Px, Py, Ine,T,S, Pop,F)

Hukum permintaan berbanding terbalik antara barang yang diminta dengan jumlah permintaan yang diajukan, sehingga berebunyi : “ Ketika harga meningkat atau harga naik, maka jumlah barang yang diminta akan menurun, dan sebaliknya”.

Jika di lihat dari kurva, hasilnya adalah sebagai berikut :

Kurva permintaan

sehingga hubungan antara kurva permintaan dan kurva penawaran adalah sebagai berikut :

 

sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Penawaran_dan_permintaan

RUANG LINGKUP EKONOMI

5 Jun

<Berdasarkan sumber(terlampir dibawah) yang di olah dengan bahasa sendiri>

Pengertian ekonomi itu sendiri sangat bermacam – macam, salah satunya adalah “semua yang menyangkut tentang segala kehidupan manusia baik secara individu, Negara maupun internasional”. Segalanya tentang kehidupan manusia, di dalamnya termasuk tentang kebutuhan manusia yang merupakan suatu tuntutan untuk dipenuhi. Kebutuhan manusia dapat dilihat dari beberapa segi, dimana cara pemenuhannya manusia memerlukan bantuan manusia lain dalam bentuk barang ataupun jasa.

Kebutuhan manusia dapat kita golongkan menjadi 2 bentuk umum sesuai dengan pengelompokkan bidang ekonomi, yaitu :

  • Kebutuhan Ekonomi : Kebutuhan semua barang untuk melanjutkan hidup sehari – hari yang dapat di nilai dengan uang.
  • Kebutuhan Non Ekonomi : Semua kebutuhan yang tidak bisa dinilai dengan uang.

Dari kebutuhan yang timbul, akan muncul beberapa masalah yang mungkin dapat terjadi daam pemenuhan kebutuhan tersebut, diantaranya adalah :

  1. What à Apa dan berapa yang di produksi untuk memenuhi kebutuhan manusia

Dalam kesehariannya manusia membutuhkan barang – barang produksi untuk memenuhi kebutuhannya masing – masing dan sangat beremacam – macam, untuk dapat memenuhi semua kebutuhan manusia, kita harus memproduksi barang melebihi dari jumlah manusia yang membutuhkan produksi tersebut. Hal itu dapat kita simpulkan bahwa tak akan ada manusia yang kekurangan produksi tersebut. Kemudian barang – barang produksi apa saja yang harus di buat ? untuk menjawab hal tersebut diperlukan riset barang paling diperlukan manusia setiap harinya.

  1. How à bagaimana cara memproduksi kebutuhan manusia tersebut

Jika point pertama sudah terjawab, maka step selanjutnya adalah bagaimana menciptakan produksi untuk memenuhi kebutuhannya, hal tersebut berkaitan erat dengan teknologi yang berkembang saat ini guna mempermudah dalam memproduksi barang, bahan – bahannya pun juga perlu di bentuk agar tercipta barang produksi yang layak pakai.

  1. Who à untuk siapa produksi tersebut diciptakan.

Jika barang sudah terproduksi, maka untuk kalangan manakah barang tersebut akan dialokasikan, karena setiap golongan orang baik di golongkan berdasarkan iklim, suhu, daratan, dll sudah berbeda antara manusia yang satu dengan yang lain. Oleh karena itu harus tepat sasaran.

Setelah mengetahui ketiga masalah di atas, maka suatu Negara memerlukan suatu system ekonomi untuk memecahkan masalah tersebut secara efisien. Secara umum system ekonomi berarti himpunan dari semua kokmponen yang saling mendukung untuk mencapai tujuan tertentu (dalam hal ini produksi barang kebutuhan manusia). Didalam system ekonomi sudah terdapat cara bagaimana suatu Negara mengelola semua sumber daya alam yang dipunya untuk di alokasikan sebagai bahan pembentukan barang kebutuhan guna memenuhi kebutuhan rakyat dari Negara tersebut.

Banyak bentuk system ekonomi yang dianut oleh Negara – Negara, dimana secara garis besar dapat ditarik menjadi 3 kelompok, yaitu :

  • Kapitalis

Dimana sang pemilik modal dapat meraih keuntungan sebesar – besarnya. Ex : USA

  • Sosialis

Dimana terdapat penghapusan kepemilikan hak pribadi, prinsip ekonomi yang menekankan agar status kepemilikan swasta dihapuskan dalam beberapa komoditas penting dan menjadi kebutuhan masyarakat banyak. Contoh : Rusia, China, dan Yugoslavia.

  • Komunis

Yakin terhadap prinsip sendiri, dimana alat – alat produksii harus di kuasai oleh negara tetapi dengan tujuan untuk kemakmuran rakyatnya sendiri. Contoh : Vietnam, Korea Utara, Laos, dan Kuba.

 

sumber :

1. elearning.gunadarma.ac.id
2. ocw.gunadarma.ac.id