Archive | March, 2011

Ilmu Budaya Dasar & Kesusastraan

16 Mar

Salah satu wujud penerapan ilmu budaya dasar adalah pada bidang Kesusastraan, dimana di dalam bidang tersebut terdapat beribu ribu karya sastra para manusia kreatif yang mengapresiasikan karyanya berupa : dongeng, hikayat, roman, puisi, pantun, dll. Oke, ! mari kita bahas beberapa karya sastra sebagai contoh agar kita lebih mengerti tentang posisi IBD didalam kesusastraan.

  • PROSA

Istilah prosa sangat banyak sekali sinonimnya, misalanya narrative fiction, prose fiction / fiction saja, dll. Dalam Bahasa Indonesia istilah tadi di terjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa, dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi manusia. Dalam kesusastraan ada 2 bentuk prosa yaitu :

  1. Prosa lama

i)        Dongeng dongeng

ii)       Hikayat

iii)     Sejarah

iv)     Epos

v)      Cerita pelipur lara

  1. Prosa Baru

i)        Cerita Pendek

ii)       Roman/Novel

iii)     Biografi

iv)     Kisah

v)      Otobiografi

Biasanya, didalam prosa selalu menyelipkan pesan moral yang dimaksutkan sebagai pesan si penulis kepada si pembaca. Tetapi pesan moral tersebut berupa kata kiasan yang diolah sedemikian rupa oleh penulis agar kata – kata tersebut indah di dengar. Karena si penulis sangat menjujung tinggi nilai – nilai dalam karya seni yang mereka buat, nilai – nilai tersebut adalah :

  • Prosa Memberikan Kesenangan

Nilai ini didalamnya sangat luas, contohnya adalah : pembaca mendapatkan tambahan pengalaman ketika selesai membaca suatu karya sehingga dia terbawa suasana yang terjadi pada pengalaman tsb (suasana senang,dll), pembaca juga dapat menambah imajinasinya, dll.

  • Prosa Fiksi Memberikan Informasi

Fiksi dapat memberikan informasi yang tidak terdapat di ensiklopedi. Contoh di dalam novel terdapat sejarah atau laporan jurnalistik, dll.

  • Prosa Fiksi Memberikan Warisan Kultural

Prosa fiksi dapat menimbulkan imajinasi yang terus berkembang sehingga warisan budaya bangsa akan terus meluas.

  • Prosa Memberikan Keseimbangan Wawasan

Lewat prosa, seseorang dapat menilai kehidupan seseorang berdasarkan pengalaman – pengalaman dengan banyak individu. Sehingga menambah banyak sekali wawasan, karena disitu kita akan jumpa banyak orang yang bersedia share ilmu masing masing.

Di dalam karya sastra yang bergitu banyak dan bermacam macam, kesemuanya mempunyai nilai yang pastinya bisa menjadi suatu pengetahuan baru atau suatu  hal baru. Dengan demikian wawasan kita mengenai banyak hal dapat bertambah.

  • PUISI

Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa pnyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/estetik, yang secara padu dan utuhdipadatkan kata – katanya. Keartistikan atau keestitikan bahasa puisi dapat menggunakan :

  1. Figure bahasa à personofikasi, metafora, perbandingan, dll
  2. Kata Ambiquitas à bermakna ganda / banyak tafsir
  3. Kata Berjiwa à memiliki suasana tertentu
  4. Kata Konotatif à ditambahi asosiasi – asosiasi tertentu
  5. Pengulangan à Kata berulang – ulang sehingga menggugah hati.

Berikut adalah contoh puisi :

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah… penuh nanah

Seperti udara… kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas…ibu…ibu

Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu

Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas…ibu…ibu….

Manusia dan Kebudayaan

16 Mar

Kebudayaan tak lepas dari manusia, kenapa demikian ? karena dalam hal ini kebudayaan sebagai object dan manusia adalah sebagai subject nya, sehingga ketergantungan budaya terhadap manusia sangatlah lekat. Kemudian apa sebenarnya arti dari ‘kebudayaan’?

Secara kasar kebudayaan bisa diartikan sebagai semua hal yang dilakukan oleh manusia secara terus menerus. Secara bahasa Kebudayaan adalah Budhayah yang berarti budi atau akal, jika dalam bahasa latin namanya colere yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum adalah dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi(pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya”. Kebudayaan dengan demikian mencakup segala aspek kehidupan manusia baik berupa material maupun non material.

Untuk lebih mendalami mengenai kebudayaan, boleh kita masukkan unsur dari kebudayaan itu sendiri, berikut adalah unsure dari kebudayaan :

  • Sistem Religi à sebagai kepercayaan dari masing masing manusia
  • Sistem Organisasi Kemasyarakatan à Sebagai wujud kerjasama antar manusia karena setiap menausia saling ketergantungan
  • Sistem Pengetahuan à Kebudayaan akan berlangsung lama karena manusia mempunyai pengetahuan untuk dibukukan untuk generasi selanjutnya.
  • Sistem mata pencaharian hidup dan system –sistem ekonomi
  • Sistem Teknologi dan Peralatan à sebagai pemenuhan terhadap alat alat yang akan dibutuhkan didalam kebudayaan
  • Bahasa à Sebagai alat komunikasi bagi masing – masing mahluk hidup
  • Kesenian à Sebagai wujud pemenuhan terhadap kebutuhan pokok (makan, bernafas), karena manusia juga membutuhkan sesuatu yang enak dipandang, suara merdu untuk di dengar, dll.

Kemudian apakah wujud dari kebudayaan tersebut ? menurut dimensinya, kebudayaan mempunyai 3 wujud yaitu :

  • Kompleks Gagasan

    Gagasan tersebut biasanya berupa tulisan, dimana wujud riilnya adalah pada karangan dan buku – buku hasil karya para penulis warga masyarakat yang bersangkutan.

    • Kompleks Aktifitas

      Wujud secara langsung adalah Sistem Sosial yang terwujud setiap hari, system social ini terdiri dari aktivitas – aktivitas manusia dalam berinteraksi, berhubungan satu sama laen, bergaul, dll.

      • Wujud sebagai Benda

        Hasil interaksi, saling berhubungan antar manusia dan laen – laen menghasilkan sesuatu berupa benda untuk memenuhi keperluan hidup masing masing manusia.

        Ketiga wujud dari kebudayaan tadi, dalam kenyataan kehidupan masyarakat tidak lepas antara satu dengan yang lain. Kebudayaan ideal dan adat istiadat mengatur dan memberi arah kepada tidakan – tindakan dan karya manusia baik yang berupa ide ide maupun tindakan dan karya manusia. Sebaliknya, kebudayaan fisik membentuk suatu lingkungan hidup tertentu yang makin lama semakin menjauhkan manusia dari lingkungan alamiah sehingga mempengaruhi pula pola – pola perbuatannya, bahkan juga cara berpikirnya.

        Budaya khas Ibu Kota

        15 Mar

         

        Budaya bukan suatu hal yang tiba tiba ada, atau apalah sejenisnya. Namun budaya tersebut ada karena kebiasaan manusia. Seiring berkembangnya zaman dan semakin berfariasinya kebiasaan manusia, akibat terbentuknya budaya pun juga semakin beragam, apalagi di kota – kota besar (ibukota salah satunya). Budaya tersebut ada yang positive dan tidak sedikit pula budaya yang negative. Kali ini aku mau bahas budaya yang NEGATIVE, kenapa memilih membahas budaya yang negative kalau ada budaya yang positive ? Karena aku ingin budaya negative itu bisa berubah menjadi budaya positive. Hehehe mulia kan tujuanku.

        Budaya khas ibukota negara sangat beragam, mungkin yang paling marak dan sangat digandrongi orang orang ibukota adalah budaya “macet”. Kenapa macet termasuk dalam kategori budaya juga? Bagaimana tidak, semua orang tanpa pandang bulu, baik tua – muda, kaya – miskin, kesemuanya berpartisipasi dalam budaya tersebut. Dulu orang kalau ditanya “apa yang anda pikir tentang Jakarta?”, maka kebanyakan orang akan menjawab “monas, ancol, banyak gedung pencakar langit”, namun jawaban itu tak lagi aku dengar selama 10 dekade terakir ini. Tidak tau kenapa, kompakan atau bagaimana, mereka semua menjawabnya dengan jawaban singkat, padat, jelas, berisi yaitu “macet”.

        Sebenarnya ada sisi positive nya juga adanya macet, yaitu orang akan lebih pagi bangunnya, sehingga bagi yang muslim tidak pernah kehilangan shalat subuh, bagi yang non muslim bisa olahraga, atau berdoa dll. Karena jika tidak mempersiapkan lebih pagi, maka semua schedule yang mereka punya tidak akan bisa tercapai. Tapi alangkah baikknya jika di Ibu kota ini terhindar dari macet, orang juga tidak mau tua di jalan bukan ? hehehe.

        Pemerintah bukkannya tutup mata akan hal ini, mereka juga bukkannya tidak mau menangani, tapi mereka masih berusaha mencari jalan keluar mengenai hal ini, karena adanya jalan TOL, pengurangan angkutan umum, dan semua jalan dibuat searah juga sudah diterapkan di kota ini. Masalah belum terpecahkan tapi pemilik kendaraan semakin meningkat tiap tahunnya. Jadi jangan menyalahkan pemerintah mengenai hal ini. Karena kebiasaan penduduk Indonesia adalah mengkritik pemerintah atas semua hal, tapi mereka sendiri belum benar melakukan akan hal itu. Boleh mengkritik jika sendiri sudah benar.

        Oleh karena itu mari kita tangani masalah macet ini, jangan hanya menyalahkan pemerintah saja. Jika ditanya dengan cara apa ?? Banyak jawabannya, seperti :

        Bagi para supir angkot, mohon jangan nge-Tam. Bagi semua pengguna kendaraan, entah supir angkot, presiden, sampe tukang becak pun dimohon untuk mentaati peraturan, jangan hanya mikir “saya harus cepat sampai tujuan” tapi dengan cara se enaknya, tidak memikirkan para kendara lain, melanggar peraturan lalu lintas, tidak mau di atur polentas, dll.

        Sadari diri sendiri bagaimana menjadi pengendara yang baik dan benar, sambil menunggu kebijakan pemerintah mengeluarkan keputusan hasil mereka musyawarah jangka panjang.