Archive | September, 2010

Kesempuranaan Tekat Nyamuk

30 Sep

Sepotong cerita yang ku alami langsung pada akhir tahun 2009, bulan November atau desember lebih tepatnya. Kebetulan saat itu ada urusan ke kota Surabaya (sebelum berangkat ke Jakarta), aku berangkat naek kereta api waktu itu, dengan pertimbangan menghindari macet yang selalu terjadi di daerah porong, disamping itu juga tak terlalu panas, hehe. tet teeet ..!!! klakson kas kereta api terdengar keras ditelingaku, dengan sigap aku menoleh ke arah sumber suara sambil *mesem dan bergumam dalam hati “ini keretaku”. Dengan tangkas langsung aku memanjat naek kereta tersebut. Harus cepat agar dapet tempat duduk, “pengalamanku dulu ga boleh terulang lagi” pikirku, karena berdiri 3.5 jam lumayan buat otot kakiku keras serta kram ga bisa jalan selama 15 menit, hahaha. *Celingak – celinguk kepala ini dengan cepat mencari tempat duduk kosong, Alhamdulillah tak lama kemudian ada tempat duduk kosong yang bisa buat tempat naroh pantat, wkwkw, tak lama kemudian berangkatlah keretaku ini.

(selang setengah jam)

“mau kemana mas ??”. Dengan suara pelan dan sangat sopan menyapaku. Sontak mata ini tertuju pada keluarga kecil yang ada didepan tempat dudukku (tempat duduknya berhadapan). Terlihat seorang pria berumur 27an dengan tinggi kira kira 163 cm dan badan gempal disertai rambut keriting melebarkan mulutnya.

“saya mau ke Surabaya mas, turun di stasiun gubeng lebih tepatnya” refleks mulutku menjawabnya diakhiri dengan senyum kecut,

“mas nya sendiri mau kemana ??” tanyaku balik.

“Ouh, saya dan kelauargaku(sambil merangkul perempuan muda yang ada disampingnya) mau ke tempat neneknya (sambil melemparkan pandangan ke anak kecil yang dipangku oleh perempuan tadi)” , “kangen katanya mas, yaa karena emang sudah lama sii gak kerumah mertua” pria itu melanjutkan jawaban dari pertanyaanku.

“Kuliah mas di sana??” Tanya pria itu lagi.

“enggak mas, ada urusan, besok langsung ke Jakarta, hehehe”,

“namanya siapa mas ??” , “aku satria” sambil memanjangkan tanganku berharap disambut untuk bersalaman.

“agus mas . Ouh di jakarto tho tinggalnya, mangkanya kok keliatan beda, cara berpakaean, pokoknya beda lah mas”

Hehe senyum kecut kembali ku keluarkan karena emang gak ngerti ngomong apa, hahahaha. Tak disangka JAKARTA ternyata membuat percakapanku dengan keluarga kecil itu menjadi panjang (lebih tepatnya dengan mas agus saja, karena istri dan anaknya hanya mendengar sama sepertiku). Sebelum menikah mas agus pernah tinggal di Jakarta sekitar 1 tahunan didaerah ***** (sensored). Beliau bekerja sebagai kuli bangunan proyek borongan yang selalu berpindah pindah tempat karena memang melayani wilayah seluruh Indonesia. “Di Kalimatan pernah”,” Makassar”,” Blitar(kota asalnya), dll ..” begitu cerita beliau.

Sementara mas Agus cerita, aku hanya melihat pria ini, tanpa sadar “sreeeeng” hatiku deg degan dan bergumam “astogfirllah sedang berbicara pada siapa aku ini, tolong lindungi aku ya Allah”. Gumaman itu keluar dari hatiku ketika aku melihat banyak sekali bekas sayatan – sayatan benda tajam di kedua lengan tangannya, belum lagi di daerah telinganya melingkar bekas jahitan yang mengerikan. Pada saat yang bersamaan dia mengatakan kata – kata “pemabuk”, sontak aku kaget dan dari saat itu juga aku konsen dengan ceritanya (dari tadi sibuk ngeliatin badannya, hehehe). Dari detik itu kira kira seperti iniliah kisahnya:

Cerita itu berawal ketika beliau mendarat di tanah Kalimantan bersama 30 teman seperjuangan termasuk 2 sahabatnya. Saking kuatnya persahabatan mas agus dengan kedua temennya itu, sampai sampai mereka meletakkan gaji perharinya di kotak yang sama, berapapun nilai mereka meletakkan uang tiap harinya, itu tak jadi masalah buat mereka, yang jelas jatah mereka untuk makan perharinya sama, selebihnya mereka hanya berbekal saling percaya.

Tak terasa terkumpul banyak sekali tabungan mereka sehingga salah satu dari mereka menanyakan “uang sebanyak ini mau kita apakan ??”. Karena tak pernah memegang uang banyak sebelumnya, mereka mulai menyalahgunakan uang tersebut, otomatis kesepakatan awal pun dilupakan. Sampai akhirnya mereka mulai mengenal yang namanya minuman keras dan narkotika. Awalnya mereka hanya iseng iseng mencoba setelah mereka melihat orang memakai obat obatan tersebut di salah satu café di Kalimantan.

Tanpa mereka sadari, hari berikutnya mereka mencoba lagi dan akhirnya menjadi kebiasaan baru bagi ketiga orang tersebut. Tak perlu waktu lama, seketika uang tabungan tersebut ludes untuk membeli barang – barang itu dengan bandrol harga per gram nya yang mahal. Krisis keuangan mulai dialaminya, sementara mereka semakin ketagihan barang – barang terlarang itu. Dengan memperlihatkan kedua lengannya, mas agus berkata “seperti inilah akibatnya ketika seseorang ketagihan dengan obat obatan terlarang sedangkan orang tersebut tak bisa membelinya”. Kuciutkan lebar mataku karena aku tak berani melihatnya. Sampai proyek tersebut mereka bertiga masih hoby mengkonsumsi obat obatan terlarang itu.

Proyek di Kalimantan sudah selesai, mereka bertiga dan ke-27 temennya dipindah ke JAKARTA di daerah ***** (sensored). Perpindahan mereka ke Ibu Kota Negara tampaknya menjadi awal hancurnya persahabatan mereka. Mereka keluar dari kerjaannya sebagai kuli bangunan menjadi pengedar obat obatan terlarang. Sampai suatu ketika salah satu sahabat mas Agus terciduk polisi. Saat itu juga  mas Agus dan sisa sahabatnya pulang ke kota asalnya yaitu Blitar.

<kota kelahiran Bung Karno>

Sambil mengaca, Mas Agus menangis melihat kondisi tubuhnya yang kurus tak normal tersebut, sejak saat itulah Mas Agus berhenti memakai obat obatan, meskipun masih minum minuman keras (gubraak..!!), tapi setidaknya sudah setingkat lebih baik dari sebelumnya. Kata KaKa SLAK “Alon Alon Asal Kelakon” begitu celetuknya.

Keadaan sedikit lebih baek itu tak diikuti dengan sahabat semata wayangnya. Dia menolak ketika Mas Agus mengajak untuk bekerja halal. Dia lebih memilih mengedarkan obat obatan di tanah kelahiran Bung Karno tersebut. Sejak saat itu Mas Agus tak lagi menghubungi sahabatnya tersebut. Selang beberapa hari Mas Agus mendengar bahwa sahabatnya tersebut sudah tertangkap polisi di salah satu tempat di kota Blitar tersebut. Meneteslah aer mata Mas Agus di ikuti 2 botol minuman keras dipinggir jalan.

Selang beberapa menit kemudian melintaslah wanita di depan Mas Agus, dengan refleks mas agus godaen wanita itu “neng gelis mau kemana? Nikah sama akang yuu’ ..”

Tanpa dia sadari, wanita itu menjawab “aku mau menikah dengan akang kalau akang tak lagi minum minuman keras”, dan kemudian pergi dari hadapan mas Agus. Tak lama setelah wanita itu berlalu, pingsanlah Mas Agus. Ke’esokan hari setelah sadar, dia mencari wanita yang ia goda kamren malam. Berkat kebiasaan orang desa yang saling mengenal antar tetangga, antar desa, Mas Agus tak membutuhkan waktu lama untuk menemukan wanita tersebut.

Singkat cerita Mas Agus meminang wanita tersebut, rupanya malam itu adalah malam terakhir ia minum minuman keras. Ia sangat bersyukur atas apa yang telah terjadi padanya, dengan tersenyum diaberkata padaku “Tuhan telah tunjukkan pada mata kepalaku sendiri perbuatan yang haram beserta akibat dari perbuatan tersebut, Tuhan sangat sayang kepadaku karena aku tak sampai mengalami hal yang dialami para sahabatnya, bahkan Tuhan telah mengirim malaikat cantik yang sekarng duduk disebelahku, dan aku sangat cinta kepadanya”.

“Aku mulai dari awal hidupku, karena waktu itu aku sama sekali tak punya apa apa. Aku juga kadang bingung kenapa keluarga istriku memperbolehkan ketika aku melamarnya. Aku percaya ketika orang menginginkan sesuatu dan kemudian berusaha dengan giat, maka orang itu akan mendapatkan tujuannya”.

“meskipun beberapa kali gagal bekerja namun aku sama sekali tak putus asa, aku hanya minta pada Tuhan ‘aku tak ingin orang yang kau titipkan kepadaku kelaparan karenaku’ ”. Sedih juga aku mendengarkan ceritanya. Ketika aku sedang tenggelam dengan ceritanya, tiba tiba mas Agus menepuk lututku dan berkata “Mas satria tau apa yang membuatku tak putus asa waktu itu ??”. Aku hanya geleng – geleng tanda tak tau. Kemidian Mas Agus menyambung kata – katanya :

“Aku punya pepatah yang aku buat sendiri, semoga pepatah tersebut juga menjadi kata mutiara yang bisa mensupport diri mas satria sendiri”.

“Mass atria sudah kerja tooh meskipun masih muda … ”. “he’eh” sahutku.

“ketika mas satria bekerja jangan pernah lelah dengan kerjaan yang mas satria geluti, apalagi sampai putus asa”. “Mas Satria tahu yang namanya Nyamuk ??”. Dengan tersenyum aku mengangguk.

“Nyamuk itu  makanannya darah manusia kan ?. Cita – cita nyamuk itu tak muluk muluk seperti manusia, yang ingin jadi presiden lah, jadi ini lah , jadi itulah”.

“cita – cita nyamuk hanya sederhana MEREKA hanya ingin MAKAN ..!! sudah itu saja ,, sederhana bukaan ??”

“tapi yang perlu mas satria harus tau adalah, untuk mendapatkan cita cita itu, Nyamuk dihadapkan pada pilihan yang sangat sulit, yaitu HIDUP atau MATI ”, “kemudian apa yang mas satria liat? Mereka sama sekali tak pedulikan itu, meskipun mereka tau bahwa temannya mati saat ingin menggigit manusia(misalnya) , mereka sama sekali tak mundur sedikitpun, mereka tetap mencari tempat laen dari badan manusia yang sekiranya tidak membuat mereka MATI ..!! begitu seterusnya .. tekat Nyamuk yang Sempurna

Deeeeeg ..!! tertegun aku mendengarnya, sungguh suatu pepatah yang sangat sempurna menurutku. Tak terasa tujuan mereka yaitu wonokromo sudah dekat, 3jam aku tenggelam didunia masa lalunya. Karena masih penasaran dengan satu hal, sebelum mereka meninggalkan kereta aku bertanya “trus jaitan di telinga Mas Agus itu kenapa ??” (gubraaak !!! lancang sekali pertanyaa’anku).

“Kenapa ?? kamu takut ya sama saya, hahaha saya orang baik insya Allah. Telingaku hampir putus ketika aku mengikuti kejuaraan pencaksilat nasional di Jogja sebulan setelah aku menikah dengan istriku”.

“Jangan lupa Nyamuk yang kuceritakan !! Berusalah seperti Nyamuk dalam mencapai semua cita citamu, jangan takut jangan ragu!  kamu akan mendapatkan DARAH tujuanmu,, SUKSES SELALU SATRIA !!”.

Aku hanya tebelolok melihat keluarga itu turun dari kereta dan bergumam “salute !! setelah menjadi pemabok dan pemakai narkotika sekarnag menjadi olahragawan”, sampai aku lupa mengucapkan salam. Tanpa pikir panjang ku keluarkan kepalaku dari jendela Kereta Api sambil melambaikan tangan seraya berteriak “TERIMA KASIH MAS AGUS ATAS CERITANYA !! AKU AKAN JADI NYAMUK YANG PALING TANGGUH. SEMOGA KITA BERTEMU LAGI, SAMPAI JUMPA DI LAEN WAKTU !!!”.

Keluarga kecil itu tersenyum sambil melambaikan tangan.

Disitulah seninya ketika kita naek kereta, terdapat banyak sekali manusia SUPER berkeliaran di dalamnya.

Demikian sepotong cerita ku kali ini ,, semoga bermanfaat bagi pembaca.

Uups hampir lupa, berikut penjelasan kata dengan indeks bintang (*) didepannya.

*Mesem –> tersenyum tanpa terlihat gigi.

*celingak – celinguk –> Menoleh ke kanan – ke kiri dengan cepat

Tutup Botol Ajaib

29 Sep

haha sudah lama aku gak main permainan itu. Permainan yang aku lakukan bersama sahabat karibku sejak kecil. Candra namanya. Dia sahabat sekaligus seperti keluarga bagiku. Pengen tau Candra seperti apa ? seperti inilah dia :

* Anaknya kurus banget trus juga  pendek, mungil lah kasarannya, wkwk.

* Rambut keriting

* Untungnya putih (ga item kayak gw, hahaha)

* Pinter <turunan bundanya itu, soalnya bundanya guru matematika>

* Baek pastinya

Candra suka aku panggil “GepenK“, yaah karena perawakan dia yang seperti itu, hehe. Dia panggil aku Q-r0n(seperti kebanyakan orang sekitar rumah memanggilku). Kemana mana selalu berdua, sama – sama nekat, nakal minta ampun, sampek waktu itu pernah ketika Puasa Ramadhan kita malah Puasa Bedug padahal sudah kelas 5 SD(di daerah aku anak kecil kalau sudah kelas 3 SD sudah wajib puasa Magrib). Ceritanya gini, ketika Adzan duhur sudah berkumandang, kita sama – sama kelaperan, terlihat dari tadi hanya tidur tiduran di lantai duank. Tiba – tiba si gepenk mengkerlingkan matanya sebelah sambil nunjuk ke arah dapur(dapur rumahnya). Kemudian aku “meringis” tanda kalau aku tau maksutnya, yang namanya anak kecil tanpa pikir panjang langsung ambil piring beserta isinya, pisang, susu kemudian kami bawa ke bawah tangga rumahnya, kami makan disitu tanpa ada orang yang tau, karena tempatnya terkesan privacy dan jarang orang lewat situ. Nyam nyam nyam .. heeeiiik kami berdua bersendawa dan ketawa karena sukses buat buka puasa bedug tanpa ada orang yang tau, hahaha memang anak nakal. 😀 Itulah sedikit deskripsi mengenai kedekatan aku dan dia.

Back to topic, Tutup Botol Ajaib adalah permainan yang aku lakukan bersama gepenk ketika bulan Ramadhan tiba. Hanya pada bulan itu, mangkanya permainan itu seperti menjadi salah satu ciri khas datangnya Bulan Ramadhan disamping ciri – ciri yang laen seperti film “lorong waktu, jejak Rosul, shalat tarawih, Ta’jil, petasan,dll”. Gini ne cara maennya :

Ketika bulan Ramadhan tiba setelah sahur, aku dan gepenk selalu ke masjid Baiturrahman buat shalat subuh. Setelah shalat subuh selesai, kami mengaji di musholla depan rumah kakek aku. Kalau bulan puasa tiba, kegiatan ngaji yang biasanya setelah magrib diganti menjadi setelah subuh. Nah permainan itu dimulai setelah mengaji, kami(gw dan gepenk) jalan jalan pagi sambil cari tutup botol fanta, waktu itu di dalem tutup botol fanta ada tebak tebakkannya. Nah kami berlomba – lomba buat ngumpulin tutup tersebut. Siapa yang mendapatkan tutup botol terbanyak, maka mempunyai kesempatan lebih banyak memberi tebakan dan mempunyai kesempatan yang banyak pula untuk memberi hukuman jika tak bisa menjawab tebakan yang diajukan. Kalau aku pikir pikir dulu itu jalan pagi berapa kilo yah, baru sadar kalau jaoh bangeet, hahaha keasikan cari tutup botol sii, jadi gak terasa. Nah batesannya sampai jam 8 pagi, setelah jam 8 kamipun pulang, masing – masing bawa 1 kantong plastik yang isinya tutup botol fanta yang kami kumpulkan tadi. Kami cucilah semua tutup botol perolehan kami, nah sekarang tibalah saatnya untuk memberi tebak – tebakan secara bergantian. Hukuman bagi yang tak bisa menjawab tebakan yang diajukan terserah dari masing – masing yang memberi tebakan. Biasanya “mijitin”(karena uda capek jalan tadi), “gendong”(dengan jarak yang ditentukan), “nimpuk”(nimpuk seseorang yang ada disekitar, ini yang paleng nyebelin jika kalah, soalnya siapapun yang lewat entah itu kenal ato tidak, musti tetep nimpuk, sial malu banget kalau pas nimpuk sama orang yang tidak dikenal), dll.

Yaah setelah semua tebakan dibacakan dan masing – masing sudah terima hukumannya, maka kami berdua menuju masjid Baiturrahman untuk memasukkan semua tebak – tebakan kedalam kotak amal(hadee iseng banget kan .!!?!). Setelah semua sudah masuk didalam kotak amal, kegiatan selanjuntya adalah tiduran di lantai masjid sambil crita – crita. Di Masjid Baiturrahman terdapat lantai yang tak tertutup atap, sehingga kami berdua bisa pandang langit dan menara Masjid tersebut. Angin semilir, suara burung berkicau, dan indahnya langit biru putih yang membentang luas mengiringi semua cerita kami. Hingga akhirnya kami berdua tertidur lelap. “dek .. dek ..” suara itu selalu muncul dimimpi aku ketika aku tertidur di masjid bersama gepenk. Hahahaha lagi lagi itu bukan mimpi, itu adalah suara Mang Uding si penjaga masjid, tiap hari membangunkan kami untuk shalat dzuhur.

Sederhana permainan yang kami buat. Tak semua orang melakukannya, hanya kami berdua. Tapi menimbulkan rasa kangen yang luar biasa. Permainan itu hanya bertahan sampai aku lulus SD, karena ketika aku SMP meskipun SMP nya sama dengan gepenk, kami tidak lagi maen bersama – sama, karena kesibukan kami berdua, disamping itu waktu SMP aku ikut semua organisasi yang diadakan di sekolah, sehingga kecil kemungkinan untuk bermain lagi dengan sahabat kecilku. Hufh .. kadang aku berpikir ‘pengen balik ke masa itu, melakukan semua itu, ketawa, riang‘.

Thank’s GepenK ,, aku selalu merindukanmu .. sahabat kecilku ..

^^

coretan mimiti

29 Sep

Hufh .. semoga ini menjadio blog terakhirku, setelah belasan kali buat blog tapi semua tak ada wujudnya. Sebenernya hanya masalah basic aja si kenapa blog blogku terdahulu tak ada wujutnya .. antara laen lupa password, lupa pakai email yang mana, sangat sibuk, dll . Dari masalah basic tersebut akibatnya domain blog jadi tidak active karena terlalu lama tak login. Tapi bukan berarti  tak ada wujud blog trus ngadat nulis , masih ada media laen  untuk nulis, ex : halaman terakhir buku , dinding , meja , dll (serius beneran tak lakuen ini, apa lagi kalo pas suasana hati kacau terus ga ada temen curhat, yaah tulisan adalah teman curhat paleng tepat buat aku keluarkan semua unek unekku. 😀 ) . Sebenarnya sama sama ter rekap sii antara nulis di blog dengan media2 yang aku sebutin tadi, bedanya gak teratur dan berada dimana mana, hahaha.

Okeeh !! dengan segala tekat, niat, dan berjanji bakal ngurus blog ini sebagai blog terakhirku (*lebay), tak ada lagi bikin email baru dan “klick sign up” buat daftarin blog baru, Sorry ..! itu hanya masa lalu, wkwkw. Tujuan dasar pembuatan blog ini sebenarnya hanya karena aku pengen nulis apa yang ada di hatiku, pikiranku about anything, siapa tahu pas posting tentang knowledge trus ada yang butuh atau pas nulis pengalaman trus pembaca juga pernah ngalamin, jadi bisa sharing kan ?? hehe, kalo pribahasa bilang sambil menyelam minum aer (berlagak sastrawan, padahal hanya hafal itu aja, hehe), disamping nulis bisa buat plong atau bisa di bilang semacam hoby kecil kecilan, aku juga bisa sharing sama blogger laennya, jadi banyak ilmu, banyak teman. hehe.

Heem berdasarkan penerawanganku (dukun style.red), orang lebih suka menulis untuk mengungkapkan isi hatinya daripada cerita pada orang laen (walaupun itu sahabat sendri bahkan sahabat sejak kecilpun). heem mungkin secarik kata yang aku ambil dari notes FBku sendiri dibawah ini mewakili jawabanku dari keadaan tersebut.

tulisan ato oret oretan.
dia gak punya malu,
dia lugu,
dia jujur.
Jujur, aku lebih percaya pada tulisan seseorang, daripada mulut seseorang
terlebih banyak kasus orang kena tipu, dan sebagian besar yang berperan adalah mulut.
^^
knpa banyak orang mengungkapkan semua yang ada di hati lewat tulisan ?.
ex: buku diary, tulisan di blok, tulisan di FB, FS, twitter, plurk dan smuanya yang intinya menyelipkan tulisan di balik itu semua atau semua hal yang sebenernya punya maksut tersembunyi(design).
yah, !! karena sebenernya orang orang itu ragu dengan mulutnya sendiri.
takut salah mengungkap.
takut orang salah menangkap.
ketika kita mulai menumpahkan semua lewat tulisan, kita gak perlu memikirakn itu semua(takut salah mengungkap,malu,dll)
dia(tulisan) itu sederhana, gak perlu pake syarat.
dia sangad menghargai kita, karena tak akan membocorkan pada siapapun (sangad privacy dan dapat dipercaya).
dia itu alami.
dia adalah cermin dari hati seseorang.

Bagaimana menurut anda semua ? sependapatkah ? atau ada pendapat laen ?

Heem mungkin itu dulu postingan yang mengawali postingan berikutnya diblogku ini. Agar terlihat resmi dan punya tanggung jawab (*sok resmi), berikut kata – kata peresmian dari Ir. MeaN (*hehehe)

Hari ini tepatnya tgl September 29, 2010 pukul 11:53 aku mulai ng-oret oret blogku  dan berjanji tak menelantarkan blog ini, semoga blog ini bisa menjadi storyku sendiri ketika masih muda, disamping sebagai bahan cerita pada anak cucu kelak, hehe. Tangkyuu ..