Penyanyi Lipsing Stasiun

8 Oct

Yaap ,, bagi ROKER (Rombongan Kereta, termasuk aku) pasti setiap hari berjumpa dengan orang orang yang membawa sound box ukuran monitor 15 in menempel pada perut dengan mix seadanya yang dipasang dengan kawat kecil sehingga pas menempel di depan mulut tanpa harus dipegang, mereka menderita (maaf) kelaianan mata sehingga harus berjalan dengan sangat pelan sambil lipsing lagu lagu yang diputarnya. Kita bisa temui keadaan tersebut di sepanjang stasiun Kereta Api Listrik . Sebelumnya aku minta maaf yang sebesar besarnya apabila ada aspek aspek yang tidak berkenan atas pembahasan atau kelancangan menulis atas topik ini dalam tulisan kali ini. Jujur saat pertama kali aku melihat potongan orang seperti itu, aku merasa sangat sedih, bahkan waktu itu sampa deg deg’an hatiku ketika melihat nya pertama kali (*lebay). Yang ada dalam pikiranku saat itu adalah, kenapa harus mereka yang menerima hal seperti itu, kelainan matanya dibarengi dengan merdunya suara mereka yang menyanyikan lagu lagu mellow seperti Ebid (salah satunya “Ayah”) membuat bulu kudukku berdiri, sangat prihatin aku melihatnya.

Minggu berganti minggu, bulan berganti bulan aku menemukan kejanggalan mengenai keadaan itu. Kemudian muncul rasa benci dalam diriku ketika melihat mereka. Kebencian itu timbul setelah aku menyadari bahwa adanya potongan orang yang sama dan sejenis di setiap stasium pemberhentian KRL. Aku pandangi mereka, aku liat peralatan mereka, aku pahami bagaimana menarik perhatian ROKER dengan berjalan pelan di depan para ROKER semua agar memberi dia secuil uang dari gunungan uang masing masing ROKER. Dan kesimpulannya adalah “POTONGAN BAJU, PERALATAN, BAHKAN LAGU YANG DIBAWAKAN SEJENIS”.
Jika semuanya sama, berarti ada seseorang yang menyuruh mereka berpotongan seperti itu, kesimpulan itu juga terinspirasi dari film Slumdog Millionaire (Bollywood). Saat ada salah satu oknum yang dengan sengaja (maaf) membutakan mata bagi orang yang mempunyai suara merdu. Itu hanyalah pemikiran dari seorang perantauan yang masih meraba raba mengenai hidup, tapi jika itu benar , haruskah dengan cara seperti ituu ? Ikhlas kah mereka melakukan itu semua (mata mereka).

Serba salah, itulah kesimpulan terakhirku, aku tau mereka melakukan hal tersebut agar para ROKER bersedia membagi secuil uangnya untuk orang orang yang (maaf) kurang mampu. Karena sifat dasar manusia pada umumnya adalah manusia baru akan memberikan sedikit amal mereka ketika mereka merasa iba. Benar seperti itu bukan ??

So, untuk para manusia yang mampu, beramalah karena Tuhanmu, bukan karena Ibamu. Sehingga keadaan seperti itu tidak merambah luas, cukuuuuuuuuuuup dengan jumlah yang sekarang saja !! jangan bertamabah !! Tak cukup hati melihat keadaan seperti itu.

2 Responses to “Penyanyi Lipsing Stasiun”

  1. pipitembem23 October 14, 2010 at 7:09 am #

    wah muka gelegat penyamun tapi hati seperti yg disamun.. nice

    • MeaN October 16, 2010 at 3:53 pm #

      apaa si pipitembem ?/
      hehe bingung. :p

Leave a comment