Manusia dan Cinta Kasih

20 Apr

Setiap mahluk hidup pasti mempunyai rasa cinta kasih untuk melestarikan keturunannya. Demikian juga manusia yang sangat terllihat dalam mewujudkan rasa cinta kasih tersebut, cinta kasih tersebut sangat bermacam macam bentuknya, diantaranya adalah :

  • Cinta kasih manusia dengan Tuhannya
  • Cinta kasih antara ibu dan anaknya
  • Istri terhadap suaminya, dll

Hal tersebut wajar adanya, karena Tuhan sangat sayang pada mahluk ciptaannya sehingga memberikan rasa yang beda ketika setiap manusia / mahluk hidup laennya mengalami perasaan itu. Namun atas dasar itu juga, seseorang juga bisa melakukan hal – hal yang tercela jika tidak bisa mengendalikkannya. Contohnya yang sedang marak di masyarakat adalah sbb :

  • Pemerkosaan
  • Berantem sesama teman
  • Memainkan ilmu gaib, dll

Mengapa hal itu terjadi ? sedangkan mereka semua tahu bahwa hal tersebut salah. Mereka harusnya bersyukur karena bisa merasaakan rasa cinta kasih yang telah diberikan Tuhan padanya. Ternyata alasan dibalik itu semua adalah adanya rasa “tidak bisa menguasai nafsu”.Tuhan juga memberi manusia nafsu agar mempunyai impian yang tinggi, karena dengan nafsu tersebut maka kehidupan manusia akan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Nafsu yang imaksud adalah bernafsu untuk menggapai cita –cita, bernafsu untuk memberikan yang terbaik untuk perusahaan, dll. Tetapi sepertinya manusia menggunakan Nafsu tersebut ditempat yang salah , misalnya “memaksakan kehendak, saling iri, merasa dirinyalah yang paling baik dan tidak memandang sedikitpun orang lain, dll”. Dari situlah terjadi beberapa konflik (seperti contoh diatas) yang menyebabkan hubungan manusia menjadi tidak harmonis satu sama lain, saling bermusuhan.

Nafsu itu ibarat pedang sang k’satria, jika menggunakan pedang tersebut dengan baik, maka pedang tersebut tidak hanya melindungi k’satria tersebut, tetapi juga bisa melindungi orang lain. Sebaliknya, apabila k’satria itu salah dalam menggunakan pedang tersebut, maka pedang itu sendiri yang akan menyakitinya, bahkan membunuhnya.

Ibarat lain mengatakan bahwa “tanamlah kebaikan dimanapun, kapanpun, dengan siapapun. Maka suatu saat engkau akan menikmati buahnya dimanapu, kapanpun,dari siapapun”. Ibarat tersebut mutlak bahwa kita harus menerapkan rasa cinta kasih kepada siapapun tanpa pandang bulu, dimanapun kita berada, kapanpun waktunya. Maka kita akan menerima balasan yang setimpal dimanapun tempatnya, oleh siapapun orangnya, dengan waktu kapanpun tak terhingga.

Kemudian cinta kasih Tuhan terhadap para mahluknya dan sebaliknya. Untuk cinta kasih Tuhan terhadap mahluknya sudah tidak diraguakan lagi dari segi manapun, yang bermasalah adalah bagian yang “sebaliknya” itu. Karena kita (jujur termasuk aku) masih atau sering melanggar hal hal yang justru tidak disukai-Nya. Itu sudah menjadi contoh betapa kita telah menyakiti-Nya tanda bahwa kita belum merealisasikan bentuk cinta kasih secara utuh kepada Tuhan. Tapi yang perlu kita ketahui bahwa Tuhan setia menunggu semua tingkah laku yang bisa menyenangkan hati-Nya. DIA bahkan selalu memaafkan semua kesalahan kesalahan yang sering kita lakukan baik yang sengaja maupun tidak disengaja. Maka sungguh terlalu bagi kita para mahluk-Nya yang menyalahgunakan kemurahan-Nya dengan tetap melakukan kesalahan atau bahkan semakin parah dari sebelumnya.

Yang perlu kita(tanpa kecuali) ketahui bahwa sebenarnya apa yang disukai Tuhan dan DIA perintahkan untuk kita laksanakan, kesemuanya identik dengan kebaikan, tulus ikhlas, tenggang rasa, bermanfaat bagi diri pribadi dan orang lain, dll merupakan hal hal yang sangat menjunjung nilai cinta kasih antar sesama mahluk hidup dan dengan Tuhan. Untuk itu, segeralah menyadari bahwa apa yang kita kerjakan tidak pernah ada manfaatnya (bagi yang sering berbuat tercela dan tidak pernah melakasanakan apa yang diperintah-Nya). Perbanyak, timbun, perlebar bagi anda semua yang setiap hari membuat DIA tersenyum.

Leave a comment