Mutiara Perantau

16 Oct

Merantau atau kata laennya numpang hidup, numpang cari ilmu di kota, Negara, daerah orang, lagi lagi aku termasuk didalamnya, hehehe. Menurut survey yang pernah aku lakukan, ketika orang mendengar kata itu pasti jawabannya “kasian yah .” atau “harus mandiri ya .” atau yang paling ekstrim “waa ..! nyuci baju sendiri dunk” ada lagi yang bilang “anak kurang kasih sayang”. Semua mengarah pada prihatin, tapi bari para perantau mania, tetap semangad dengan kehidupan yang kalian jalankan sekarang. Jangan pernah mengeluh karena kata “merantau”, kalahkan kata itu dengan menjunjung hati diri sendiri, hehe. Kamarin aku melanjutkan membaca buku negeri 5 menara karya yang membahas tentang orang yang merantau. Dan Alhamdulillah (*harus lengkap, karena aka nada yang protes jika aku menyingkatnya, hehe) dengan drastis kepercayaanku atas apa yang aku lakukan selama ini menjadi sangat terlihat jelas dan benar. Dalam kutipan buku itu menyebutkan :

Orang pandai dan beradap tidak

akan tinggal diam di kampung halaman

Tinggalkan negerimu dan

Merantaulah ke negeri orang

Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti

dari kerabat dan kawan

Berlelah lelahlah, manisnya hidup terasa

setelah lelah berjuang

Bulu kudukku berdiri tanpa ada komando dari otakku, sreeeeng ..!! tanpa sadar merinding melanda sekujur tubuhku selama sekian mili detik. Aku tak lagi menganggap perkataan orang orang mengenai MERANTAU, justru aku merasa bangga bisa menjadi salah seorang yang mengalami hal ini. Dan bagi para perantau yang laen, semoga kalian tersihir dengan kalimat tersebut, yakinkan sekali lagi tujuan anda anda semua mengapa telah melakukan perantauan ini, jika sudah !! keluarkan kemampuan terbaik yang kalian semua punya !!!

Jangan sekali kali merasa ragu akan hal ini, percayalah bahwa semua yang anda lakukan dengan ikhlas, sungguh – sungguh akan mendapatkan hasi terbaik yang dimiliki Allah.

man jadda wa jadda.

Leave a comment