Sadari Hal Mendasar Dalam Hidup

6 Jul

Saat saat seperti ini ..

Hanya bisa mendengarkan lagu amy, memejamkan mata dan mengenang masa itu, masa – masa terindah yang pernah kualami ..

Tuhan terlalu sayang padaku sehingga memberikan suatu yang sangat berlebihan padaku, mengingat aku hanya manusia biasa yang tak berkelebihan satu apapun. Tapi apapun yang sudah KAU berikan padaku, senang sakitnya hatiku, tentram gemuruhnya pikiranku, habis penuhnya tenagaku, tenang gundahnya perasaanku , basah keringnya air mataku .. Matur nuwun sanget telah memberikan satu kesempatan yang turun seratus tahun sekali hanya pada orang – orang tertentu termasuk aku.

setiap menitnya lima ribu”, sontak kepalaku menoleh memotong pembicaraanku dengan temanku ketika hendak menitipkan sepatu futsal padanya. Mataku terhenti, masih sempat merasakan gemetar sesak nafas dalam dadaku sebelum mulutnya berucap “bercanda (sambil tersenyum manis)” dan membuyarkan beberapa mili detik kikukku. Itu adalah pertama kali aku mendengar suaranya menamatkan keindahannya.

Indahnya dia, sederhananya dia, care perilakunya terhadap semua teman membuat seluruh kelasnya menaruh hati padanya. Mereka orang berada, jangankan motor atau mobilnya, bajunya pun tak terbeli olehku. Tapi entah mengapa dia memilihku untuk mendampingi, memegang erat tangannya mengisi hari hari selanjutnya. Sejak saat itu aku berusaha untuk sebijaksana yang aku bisa, menjadi sempurna yang aku mampu, karena tak ada hal lain yang bisa ku banggakan dihadapannya selain menjadi panutan hidupnya.

Hampir setahun setengah aku lalui dengannya, tak ada kata berhenti untuk belajar menjadi bijaksana dan sempurna serta selalu ada untuknya. Tapi pada kenyataanya justru itu yang membuat lepas tanganya dan berjalan meninggalkanku ditempat terakhir aku mlihat sosoknya, mendengar suaranya. Terlalu lemas untuk memikirkan  “apakah ini cerita akhirnya, karena setiap keringat yang aku keluarkan murni hanya untuknya”, tak cukup waktu untuk menjelaskan semua .. runtuh.. terkapar tak berdaya…

Sampai akhirnya aku sadar dengan beberapa hal …

“Bahkan sesuatu yang sudah ada di atas telapak tanganku dan semua orang mengakui kepemilikanku, sejujurnya sesuatu itu sama sekali bukan milikku, sesuatu itu hanya titipan yang di jaga oleh tanganku, ketika sang pemilik datang, maka sesuatu itu akan berpindah kepada tangan yang punya hak.

Ketika anda mencoba terbang tinggi bersama sayapmu, maka saat itulah tinggikan mental ketika sayap itu lelah dan menjatuhkan tubuhmu.

Jangan pernah melakukan apa yang sudah aku lakukan, sadari hal mendasar dalam hidup .. pada akhirnya aku, kamu, dia dan mereka akan kembali pada yang punya hak. Ikhlaskan semua hal ketika saat itu tiba dan mengucur deraskan air matamu, meletihkan seluruh organ tubuhmu, menghilangkan akal sehatmu, menelantarkanmu ….

One Response to “Sadari Hal Mendasar Dalam Hidup”

  1. ekasept July 8, 2013 at 5:52 am #

    musim dingin akan semakin terasa dingin untuk orang-orang yang tidak punya kenangan hangat. kalaupun harus dijadikan kenangan, cerita ini bisa jadi kenangan yang hangat. 😉
    hihi
    love your story. keep bloging.

Leave a comment