TEORI DAN PROSES ORGANISASI

5 Jan

Rangkuman dan sisipan – sisipan pribadi.

Menurut perkembangannya teori organisasi dibedakan menjadi 3 yaitu :

  • Teori Organisasi Klasik

Atau bisa disebut juga teory tradisional yang di dalamnya terdapat tugas – tugas terspesialisasi, serta menunjukkan mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.

  • Teori Organisasi Neo Klasik

Di dalam teori ini lebih menekankan  aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya.

  • Teori Organisasi Modern

Bahwa teori organisasi mempunyai satu kesatuan yang saling bergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.

Struktur Organisasi merupakan subsistem penting dalam system organisasi formal. Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan – kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi, hubungan antara fungsi serta wewenang dan tanggung jawab disamping itu struktur organisasi juga mencerminkan mekanisme – mekanisme formal pada pengelolaan organisasi.

Adanya interaksi dari masing – masing manusia yang saling berhubungan menimbulkan beracam – macam dinamika perilaku dalam organisasi. Berikut adalah beberapa hal penting dalam dinamika organisasi :

  • Organisasi Informal

Atau bisa disebut bayangan dari organisasi formal, perbdaan mendasar antara organisasi informal dengan formal adalah sebagai berikut :

  1. Hubungan – hubungan antar pribadi. Formal = ditentukan ; informal = bergantung pada kebutuhan anggota.
  2. Kepemimpinan. Formal = Ditunjuk secara formal ; informal = ditunjuk serta muncul secara informal.
  3. Pengendalian dan keperilakuan. Organisasi – organisasi formal mengendalikan karyawan melalui balas jasa dan dukungan.
  4. Ketergantungan

Organisasi informal ada karena adanya kebutuhan – kebutuhan yang tak tercover dalam organisasi formal, seperti kebutuhan manusia yang bersifat manusiawi.

  • Dinamika Konflik

Suatu kelanjutan dari adanya komunikasi yang belum menemui sasarannya, konflik ini bisa menimbulkan menang kalahnya suatu kelompok atau perorangan yang berbeda kepentingannya antara satu dengan yang lainnya. Sekilas adanya konflik dapat menggagalkan suatu organisasi, tapi jangan salah setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.

  • Teori Motivasi

Motivasi ini ada karena manusia tak lepas dari rasa malas, putus asa, menyesal, dan lain sebagainya yang membuat orang tersebut gagal dalam berorganisasi. Teori ini sebenarnya lebih ke arah memanage suatu karyawan atau anggota agar karyawan tersebut productif dalam melakukan organisasi sehingga dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi. Namun teori ini juga meng-cover setelah karyawan tersebut menghasilkan (peroductive), terlihat dengan adanya teory achievement sehingga karyawan tersebut juga merasa bangga terhadap diri sendiri sehingga menambah kepercayaan diri karyawan.

  • Kepemimpinan dalam Organisasi

Kepemimpinan sangatlah penting dalam suatu organisasi, seorang manajer misalnya memerlukan kepemimpinan untuk melaksanakan fungsi – fungsi manajemen. Tanpa adanya kepemimpinan hubungan antara tujuan perseorangan dengan tujuan organisasi mungkin menjadi renggang. Adanya kepemimpinan juga dapat memberikan pengarahan terhadap usaha – usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan – tujuan oranisasi. Oleh karena itulah kenapa kepemimpinan sangat diperlukan dalam suatu organisasi.

  • Anggaran Organisasi

Anggaran organisasi sangat lekat dengan dana / uang. Peranan uang sangatlah penting dalam suatu organisasi, bisa jadi tujuan dari setiap organisasi juga mengacu pada uang. Di sisi lain, dalam melakukan kegiatan organisasi juga tak lepas dari adanya uang, karena jika tak ada uang maka otomatis kegiatan rutin organisasi bisa jadi tak akan terlaksana.

Untuk penyusunan anggaran ada prosedur – prosedur yang harus dilakukan, yaitu :

  1. Policy perusahaan harus sesuai dengan program kerja yang menyeluruh dari organisasi.
  2. Besarnya uang yang akan di otorisasi harus dibicarakan oleh pimpinan tertinggi di hadapan semua anggota unit pelaksanaan suatu organisasi.
  3. Dengan memakai anggaran belanja yang lampau sebagai titik tolak, maka masing – masing divisi menyiapkan anggaran belanjanya masing – masing.
  4. Penyerahan anggaran dari masing – masing divisi diberikan pada ppimpinan unit untuk di setujui.
  5. Pimpinan unit langsung dapat memberikan revisi – revisi seperlunya.
  6. Adanya penyusunan usul anggaran lengkap dari instansi tersebut.
  7. Diadakan pengecekan terakhir oleh pimpinan unit terhadap anggaran lengkap versi final.
  8. Tahap penyerahan usulan anggaran itu kepada pihak yang berwenang menyetujui dan mengotorisasikan keluarnya uang.

Leave a comment